Ribut Soal Biaya Pengobatan Ibu Mertua

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ustadz Hasan yang terhormat, saya sedang mengalami problem yang cukup pelik. Ibu mertua saya terkena stroke dan kondisinya parah, sekarang cuma bisa tidur, tangan kaki sudah tidak berfungsi lagi. Sedangkan yang merawat kalau siang tetangga, kalau malam adik ipar laki-laki yang paling kecil. Yang sebelumnya adik ipar saya itu diminta keluar dari tempat kerjanya oleh saudara-saudaranya agar bisa merawat ibunya.
Suami saya lima bersaudara, dan merekalah yang menanggung biayanya, kecuali adik ipar tadi yang selama ini merawat ibu. Di antara saudara yang lain, keluarga kami insya Allah lebih berada (saya kerja bantu suami). Yang jadi masalah biaya yang harus ditanggung berempat ternyata tidak pernah lancar. Jika waktu pembayaran tiba pasti jadinya ribut sama saudara. Mereka tidak mau bayar, alasannya tidak ada uang. Sementara adik ipar yang jaga di rumah ternyata juga bukan anak yang 'baik', karena selama merawat ibu ia tidak peduli makan ibu nanti gimana? Ini itu gak ada juga tidak mau tahu. Menurut logika kami, sesulit apa pun mereka uang sebesar itu harusnya bisa diusahakan dan besarnya pun sudah diputuskan atas kesepakatan bersama.
Bukannya kami tidak mau keluar lebih, maksud kami jika uang untuk kebutuhan sehari-hari kami sanggup. Bahkan, saya dan suami sepakat jika ada rezeki lebih bisa digunakan untuk berobat ibu karena hampir 2 bulan setelah keluar dari rumah sakit tidak diberi obat sama sekali. Namun, jika kami harus menanggung biaya hidup dan untuk berobat, rasanya kami tidak sanggup. Tolong diberi jalan lain supaya kami tidak selalu ribut dengan saudara, Ustadz. Terima kasih.
Wassalam,
Erna, Sidoarjo.
Jawaban
Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Ukhti, saya ikut mendoakan, semoga Allah memberikan jalan keluar dan yang terpenting adalah kesadaran dan kesabaran bahwa ibu adalah orang tua yang setiap ungkpan hati, pikiran, lisan sangat besar pengaruhnya pada anak-anaknya.
Ukhti, beberapa hal harus diperhatikan:
1. Semua anak-anaknya harus menyadari, bahwa birrul walidain (berbakti pada kedua orang tua adalah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, ini ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Menawar-nawarnya, apalagi ada niatan yang kurang baik, pasti ada risiko, karena itu semua anak-anak harus menyadarinya.
2. Setiap perbuatan baik pada ibu, pasti ada balasannya dan setiap yang tidak baik pun ada balasannya juga. Setiap anak yang berbuat baik pasti akan dibalas Allah dengan kebaikan, demikian juga sebaliknya. Sekecil apa pun pasti akan ada balasannya. Siapa anak yang berbakti apa pun bentuk baktinya pasti akan dibalas. Dan siapa anak yang tidak berbakti sekecil apa pun tidak baktinya pasti Allah akan membalasnya juga.
3. Allah akan memperlihatkan balasannya pada saatnya yang tepat menurut Allah. Kalau sudah begitu hanya kekecewaan yang akan diperolehnya.
4. Ukhti adalah istri dari anak kandung ibu yang sedang sakit. Perilaku ukhti juga akan selalu diperhatikan Allah. Apakah langsung atau melalui suami. Misalnya, ketika suami akan mengeluarkan biaya lebih dari kesepakatanmya dengan saudara-saudaranya, kemudian keberatan, padahal Anda ditakdirkan lebih berada dari saudara yang lain.
5. Ukhti, sungguh keikhlasan anak kandung maupun menantu sangat dibutuhkan dan itu adalah kewajiban. Jangan ada sedikit pun rasa iri. Sebab balasannya akan kembali pada masing-masing.
6. Ingat doa ibu sangat didengar oleh Allah.

Comments :

0 komentar to “Ribut Soal Biaya Pengobatan Ibu Mertua”

Posting Komentar

 

Sobat Yatim

Join the Mailing List
Enter your name and email address below:
Name:
Email:
Subscribe  Unsubscribe