Logika Takkan Mampu Menjangkau


Budi Santoso SH, Kasatreskrim Polres Tuban
Kalau ada yang mengatakan, apa betul dengan menyantuni anak yatim bisa mengubah nasib buruk seseorang menjadi sebuah keberuntungan dan mampu mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik, sedangkan akal sama sekali tidak akan mampu menalarnya, maka Budi Santoso SH membenarkan hal itu.
“Tiga bulan yang lalu, anak saya yang sedang mengendarai sepeda motor dengan pelan berbelok ke arah kanan, mendadak dari arah belakang sebuah sepeda motor melaju dengan sangat kencang menambraknya. Pikir saya anak saya mati ketika itu, karena saking dahsyatnya tabrakan itu. Ternyata di luar dugaan, anak saya selamat tanpa luka sedikit pun. Itu tidak masuk akal, saya bersyukur sekali,” cerita Budi Santoso SH.
Pengalaman di atas adalah salah satu dari beberapa pengalaman pribadi yang dialami Budi Santoso SH, Kasatreskrim Polres Tuban. Ia menuturkan pengalaman pribadinya itu dengan maksud menyampaikan pesan, bahwa manusia tidak luput dari sifat lemah, dan ada kekuatan di luar batas kemampuan manusia yang mengatur segalanya. Untuk itu, usaha dalam bentuk lahir saja dirasa tidak cukup, maka harus dilengkapi dengan usaha batin. Salah satunya adalah menyantuni anak yatim. "Saya merasakan sendiri doa anak yatim betul-betul hebat," ujar laki-laki kelahiran Semarang 5 September 1969 itu. Hal senada juga terungkap dari Emi Juni Astutik, sang istri, di mana beberapa hari sebelum terjadinya kecelakaan yang menimpa anaknya itu, dalam sebuah pertemuan ibu-ibu arisan, secara kebetulan ustadz yang menyampaikan cemarahnya membahas manfaat sedekah. ”Salah satu manfaat bersedekah adalah bisa menghindarkan seseorang dari marabahaya dan bala’,” ucap Budi Santoso SH menirukan perkataan sang istri. Dari beberapa peristiwa dan kejadian yang dialaminya semakin meyakinkan dirinya akan pentingnya bersedekah.
Kasatreskrim muda yang baru saja diangkat 13 Januari 2009 itu mengutarakan dengan seksama, siapa pun orangnya seharusnya mewajibkan dirinya ikut memikirkan anak-anak yatim, karena siapa lagi yang akan memikirkan mereka kalau bukan kita semua. Walau memang, ia mengakui munculnya kesadaran beramal, bersedekah, menyantuni anak-anak yatim tidak dipunyai oleh semua orang, tapi paling tidak timbul rasa prihatin dalam benaknya. "Bagaimana nantinya nasib mereka kalau kita tidak ikut membantunya," tuturnya. Sejatinya pada diri Budi Santoso SH, tradisi bersedekah telah terpatri semenjak masih kecil. Kebetulan latar belakang keluarganya adalah pendidik, yang nilai-nilai ajaran agama betul-betul ditekankan. Otomatis jiwa sosial, peka, peduli pada lingkungan sekitar termasuk membantu orang yang tertimpa kesusahan muncul dengan sendirinya. "Bapak saya dulu guru agama di sebuah madrasah," ungkapnya. Nilai-nilai santun itulah yang kini diterapkan Budi Santoso SH di keluarganya. Apalagi, profesi sang istri adalah seorang guru di SMA I Tuban, menjadikan semakin mudah saja menerapkannya dalam keluarga. Oleh karenanya tidak mengherankan sewaktu kenal dengan Yatim Mandiri, bukan cuma ia saja yang bergabung menjadi donatur program BDP (orang tua asuh) dengan mengangkat lima anak asuh, istri dan anak-anaknya pun diikutkan. ”Selain keluarga saya, kerabat-kerabat juga ikut,” ucap laki-laki yang tinggal di Jl. Letda Sucipto Gg. Jambu 165 A Tuban ini.
Bapak dua anak yang terkenal rendah hati itu mengaku, terlebih setelah bergabung menyantuni anak yatim bersama Yatim Mandiri, apa yang menjadi hajatnya senantiasa terwujud dan selalu saja menemukan jalan keluar ketika menghadapi kesulitan. Ia mencontohkan, yang paling menonjol beberapa bulan yang lalu, ketika ia diangkat menjadi Kasatreskrim Polres Tuban. Pengangkatan tersebut begitu mengejutkan baginya. "Sama sekali saya tidak menyangka sebelumnya, semua seperti kebetulan saja," katanya. Padahal, baru beberapa tahun yang lalu ditempatkan di Tuban usai sekolah di Sukabumi. Karir Budi Santoso SH adalah terbilang cepat bila dibandingkan dengan Kasatreskrim lainnya, yang umumnya butuh waktu relatif lama untuk menduduki jabatan tersebut, sementara dirinya adalah satu-satunya Kasatreskrim termuda di lingkungan Polres Tuban. ”Ya, itulah berkat doanya anak-anak yatim selama ini,” ungkapnya dengan penuh keyakinan. (fan)

Comments :

0 komentar to “Logika Takkan Mampu Menjangkau”

Posting Komentar

 

Sobat Yatim

Join the Mailing List
Enter your name and email address below:
Name:
Email:
Subscribe  Unsubscribe