Kunjungan ke Panti Asuhan ABABIL

Senin (16/3), Yatim Mandiri Cabang Madiun berkunjung ke panti asuhan Ababil, Bulu, Candimulyo, Dolopo, Kabupaten Madiun. Rombongan diterima oleh pengasuh HM Wahib Sidiq.
Dalam sambutannya, Kepala Cabang Yatim Mandiri Madiun Imam Sholikhin memperkenalkan program-program Yatim Mandiri. Imam Sholikhin menyatakan, program Yatim Mandiri MEC bertujuan menciptakan anak yatim yang mampu berkompetisi. “Kalau selama ini anak yatim hanya sebagai penerima zakat, maka ketika sudah dewasa nanti harus bisa menjadi pemberi zakat,” ujar Imam menjelaskan. Di samping itu juga, Imam Sholikhin meminta anak-anak asuh PA Ababil mendoakan seluruh donatur dan karyawan Yatim Mandiri diberikan kemudahan hidup.
Sementara itu, HM Wahib Sidiq sangat berterima kasih dan sangat mendukung program-program Yatim Mandiri, karena visi, misi, serta program Yatim Mandiri sangat bersinergi dengan visi dan program panti asuhan Ababil, yaitu memandirikan anak-anak yatim. “Alhamdulillah, baru kenal Yatim Mandiri satu bulan, kami sudah dapat bantuan uang saku langsung untuk anak-anak kami,” ujar HM Wahib Sidiq. (mam)
Selengkapnya.....

Baru Dua Bulan Sudah Beri Uang Saku Yatim

Memasuki bulan kedua keberadaannya, Yatim Mandiri Cabang Mojokerto telah memberikan bantuan uang saku kepada panti asuhan Ar-Rohmah, Wates, Magersari, Mojokerto, Rabu (11/3). Pemberian uang saku tersebut dilakukan bersamaan dengan program kunjungan panti dan sosialisasi Yatim Mandiri dan program-programnya.
Rombongan Yatim Mandiri langsung diterima oleh Ketua Yayasan Gus Ahmad Jauhari Nadhirun. “Kami sangat berterima kasih kepada Yatim Mandiri, semoga apa yang telah diberikan bermanfaat fiddunya wal akhirah (di dunia dan akhirat),” tutur Gus Ahmad Jauhari Nadhirun.
Sementara itu, Kepala Cabang Yatim Mandiri Mojokerto Nur Hasan Musthofa SAg menyatakan, sebenarnya panti asuhan dan Yatim Mandiri itu memiliki visi yang sama. Hanya bedanya, lanjut Hasan, kalau panti asuhan dan para pengurusnya langsung ngopeni anak-anak yatim, tetapi kalau Yatim Mandiri ngopeni para donatur sebagai penyangga program-program kemandirian yatim. (san)
Selengkapnya.....

Bantu Biaya Pendidikan Yatim Korban Banjir

Untuk meningkatkan dan mengentaskan pendidikan anak-anak yatim dari putus sekolah, Yatim Mandiri Cabang Semarang menyalurkan Bantuan Dana Pendidikan (BDP) kepada 54 anak yatim korban banjir di Kota Semarang, Selasa (10/2).
Kepala Cabang Yatim Mandiri Semarang Didik Sulaiman mengatakan, bantuan biaya pendidikan tersebut merupakan wujud kepedulian dan perhatian Yatim Mandiri kepada anak-anak yatim Kota Semarang, khususnya anak-anak yatim korban banjir, agar mereka bisa terus sekolah. Didik Sulaiman menambahkan, apa yang telah diberikan Yatim Mandiri selain meningkatkan prestasi dan mengentaskan anak-anak yatim dari putus sekolah, juga untuk membantu pemerintah mewujudkan pendidikan gratis.
Oleh karena itu, partisipasi masyarakat Semarang amat diharapkan. Sebab, saat ini ada 700 anak yatim yang belum dapat BDP dan Orang Tua Asuh. (man)
Selengkapnya.....

Serahkan BDP Untuk 125 Anak Rp 17.335.000,-

Sabtu (21/2), bertempat di Kantor Cabang Perum Karya Bhakti F-16-17, Pasuruan, Yatim Mandiri Cabang Pasuruan mencairkan Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim Periode II sebesar Rp. 17.335.000,- untuk 125 anak yatim.
Dalam sambutannya Kepala Cabang Yatim Mandiri Pasuruan Muslichudin SAg berpesan agar bantuan dana pendidikan amanah donatur ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat untuk anak asuh khususnya dan panti pada umumnya. Sementara itu, dari perwakilan panti Al-Hikmah Bangil Hasyim Asy’ari menyampaikan terima kasih dan bersyukur sekali, karena keberadaan Yatim Mandiri semakin lama semakin dibutuhkan dan besar manfaatnya bagi anak-anak yatim.
(mus)
Selengkapnya.....

Bantuan Pendidikan Untuk 103 Anak Yatim

Rabu (4/3), Yatim Mandiri Cabang Tuban telah menyerahkan Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim Periode XVII sebesar Rp.14.292.000,- kepada 103 anak yatim yang ada di Kabupaten Tuban. Acara penyerahan digelar di kantor cabang Yatim Mandiri Tuban, Perum Karang Indah Blok BA-16.
Dalam sambutannya, Kepala Cabang Yatim Mandiri Tuban Salahuddin SE menghimbau kepada segenap pengurus panti asuhan yang hadir agar bantuan benar-benar digunakan untuk segala kebutuhan pendidikan anak yatim. Sementara itu, H Achmad Rifa’i selaku pengasuh PA Rahmatan Lil’alamin mengucapkan terima kasih kepada Yatim Mandiri karena telah banyak membantu melalui program-programnya. (chan)
Selengkapnya.....

27 Panti Asuhan Dapat Al-Qur’an Donatur Yatim Mandiri

Kepala Cabang Yatim Mandiri Kediri Muhammad Mudzakir SHI sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh donatur Yatim Mandiri yang telah berinfak Al-Qur’an untuk Yatim.
Pada penyaluran gelombang pertama telah terkumpul 250 Al-Qur’an dan terjemahnya yang disalurkan kepada 27 panti asuhan dengan rincian 13 panti di Kediri, 8 panti di Nganjuk, dan 6 panti di Tulungagung, dan 48 Peserta Pildacil Yatim 2009 masing-masing mendapatkan 1 Al-Qur’an. Lebih lanjut Mudzakir menambahkan, sampai saat ini jumlah Al-Qur’an sangat terbatas. Oleh karena itu, dia meminta pengertian dari masing-masing pangurus panti.
“Meski ada panti yang hanya mendapatkan 5 atau 8 Al-Qur’an, semoga dapat bermanfaat,” jelas Mudzakir. (zaki) Photo (san)
Selengkapnya.....

Salurkan BDP Rp 187 Juta Untuk 960 Yatim

Gelar Pildacil Yatim 2009 Sekaligus Salurkan BDP Rp 187 Juta Untuk 960 Yatim
Ahad (8/3), bertempat di Auto 2000 Kediri, Yatim Mandiri Cabang Kediri menggelar Grand Final Pildacil Yatim 2009 sekaligus pencairan Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim Periode XVII sebesar Rp 187.654.500,- untuk 960 anak yatim yang tersebar di 37 panti asuhan di Kediri, Nganjuk, dan Tulungagung. Rincian 960 anak yatim penerima BDP tersebut adalah 547 SD, 287 SMP, 126 SMA.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekkota Kota Kediri Drs HA Hasyim Nawawi SH MSi, Kadinsos Kota Kediri Drs Rahmat Hari Basuki MSi, Kadinsos Kabupaten Kediri Ir Waris Wahono MM, Wakil Ketua Pengurusa Yayasan Yatim Mandiri Drs Abdul Rokib serta perwakilan Donatur Yatim Mandiri, di antaranya Marlison Hakim SE MM, Deputi Pemimpin Bank Indonesia Kediri.
Sekkota Kota Kediri Drs HA Hasyim Nawawi SH MSi mengapresiasi kiprah Yatim Mandiri dalam memandirikan anak-anak yatim. (zaki) Photo (ziz)
Selengkapnya.....

Al-Qur’an Terjemah Untuk Yatim Se-Malang Raya

Lengkap sudah apa yang ditunggu-tunggu oleh anak yatim di Malang. Selain BDP serta bantuan guru agama dan umum, mereka juga memperoleh Al-Qur’an Terjemah dari Yatim Mandiri Cabang Malang, di Pendopo Kabupaten Malang, Ahad (22/2).
Kepala Cabang Yatim Mandiri Malang, Ahmad Syamsuddin SHI menjelaskan, pembagian bantuan Al-Qur’an Terjemah tersebut diharapkan mampu memotivasi belajar serta keseriusan anak-anak dalam menimba ilmu di panti masing-masing. Sementara itu, salah satu anak yatim penerima Al-Qur’an Terjemah, Hikmatul Munawaroh dari PA Putri Aisyiah Dinoyo Malang Kota, menyampaikan rasa syukurnya menerima bantuan Al-Qur’an Terjemah
(syam)
Selengkapnya.....

Yatim Mandiri Ikut Ringankan Tugas Pemerintah

Bupati Sujud Pribadi: Yatim Mandiri Ikut Ringankan Tugas Pemerintah
Ahad (22/2), Yatim Mandiri Cabang Malang menyalurkan Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim Periode XVII sebesar Rp 209 Juta, di Pendopo Kabupaten Malang. Dalam acara tersebut, hadir mewakili Bupati Malang Asisten III Bag Kesra Drs Bambang Heru S. MM, Asisten III Wali Kota Malang, Kepala Depag Kab Malang, Ketua MUI Malang, Kesra dan Kabag Sosial, serta tidak ketinggalan Ketua Yayasan Yatim Mandiri Moch Hasyim.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten III, Bupati Malang Drs Sujud Pribadi MM mengatakan, jajaran pemerintahan kabupaten Malang sangat berterima kasih sekali atas program-program yang telah direalisasikan Yayasan Yatim Mandiri.
Dengan adanya program-program Yatim Mandiri cabang Malang ini, lanjut Bupati Malang, berarti Yatim Mandiri Malang ikut meringankan tugas dan membantu program-program pemerintah Kabupaten Malang. (syam)
Selengkapnya.....

Distribusikan 200 Al-Qur’an Wakaf Donatur

Yatim Mandiri Cabang Gresik menyalurkan bantuan Al-Qur’an Terjemah sebanyak 200 eksemplar kepada anak-anak yatim melalui guru bantu dan pembina yatim di Gresik dan Lamongan, di kantor Ruko Multi Sarana Plaza, Jl Gubernur Suryo, Gresik, Sabtu (7/3).
Kepala Cabang Yatim Mandiri Gresik Drs Sumarno berharap Al-Qur’an yang diwakafkan oleh para donatur bisa sampai kepada anak-anak yatim untuk dijadikan bahan bacaan dan belajar. “Semoga bantuan tersebut menjadi amal jariyah bagi donatur,” tutur Sumarno mendoakan. Selain itu, Sumarno juga berharap, bantuan Al-Qur’an yang dilengkapi terjemah itu dapat meningkatkan semangat anak-anak untuk belajar atau bertadarus Al-Qur’an.
(marno)
Selengkapnya.....

Bupati Robbach Maksum Serahkan BDP Yatim Mandiri

Senin (23/2), bertempat di Pendopo Kelurahan Pongangan, Gresik, Yatim Mandiri Cabang Gresik menyalurkan Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim Periode XVII sebesar Rp.182.819.500,- kepada 899 anak yatim tingkat SD-SMA di wilayah Gresik dan Lamongan. Bupati Gresik Dr H Robbach Maksum MM berkenan menyerahkan bantuan pendidikan sumbangan donatur Yatim Mandiri tersebut kepada perwakilan anak asuh panti asuhan Al-Huda Wringin Anom, Al-Hikmah Menganti, dan Al-Amin Benjeng.
Selain Bupati, ikut hadir juga Drs Sudrajat Rasyid MM, Deputi 3 Industri Olah Raga Menpora, Dr HA Effendi Choirie, anggota DPR RI, serta pengasuh dan pembina lembaga yatim Gresik dan Lamongan. Acara juga dimeriahkan oleh group shalawat Banjari anak asuh panti asuhan Al-Hikmah Gading Watu Menganti dan diakhiri dengan penyerahan BDP Yatim kepada masing-masing lembaga pembina yatim. (marno)
Selengkapnya.....

Dengan Senyum Menawan, Bupati Win Serahkan BDP Yatim Rp. 354 Juta

Saat yang ditunggu, penyerahan Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim akhirnya datang juga. Siang itu suasana Sidoarjo terang benderang setelah semalaman diguyur hujan deras yang mengakibatkan banjir di mana-mana. Didampingi Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Sidoarjo Hisjam Rosidi SH MM, Bupati Sidoarjo Drs H Win Hendrarso Msi berkenan menyerahkan secara simbolis Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim Periode XVII sebesar Rp. 354.025.000,- untuk 1.786 anak yatim dari 64 Panti Asuhan Islam Sidoarjo di Aula Tenis GOR Sidoarjo, Kamis (26/2).
Dalam sambutannya yang tertata rapi, Bupati Win menyampaikan pesan mendalam kepada para Pengurus Panti untuk bisa memberikan hasil yang maksimal atas bantuan yang telah diterima. “Hendaknya ada hasil yang jelas dari setiap yang diterima, agar apa yang telah para donatur titipkan bisa berdaya guna dengan baik. Untuk itu diperlukan evaluasi yang terus-menerus agar hasilnya makin baik,” ujar Win Hendrarso.
Pada kesempatan itu pula, Yatim Mandiri Cabang Sidoarjo menyerahkan bantuan AlQur’an Terjemah kepada para Pengurus Panti. Selain itu juga, Rumah Sakit Mata Fatma ikut berpartisipasi dengan mengadakan pengobatan gratis buat anak-anak panti. (rud)
Selengkapnya.....

Pejabat MENPORA Kunjungi MEC


Senin pagi (23/2), MEC mendapat tamu istimewa. Beliau yang hadir dan mampir di MEC adalah Drs Sudrajat Rasyid MM, Deputi 3 Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Bidang Wirausaha Pemuda dan Industri Olah Raga.
Sebenarnya tujuan utama beliau adalah ke Gresik, namun karena mengetahui keberadaan MEC yang memiliki program pemberdayaan pemuda/pemudi khusus anak yatim, beliau kemudian bersemangat untuk melihat secara langsung Kampus Yatim Mandiri tersebut. Di hadapan mahasiswa MEC, Sudrajat bercerita, dirinya dulu adalah seorang tamatan STM. "Dengan kerja keras dan impian yang tinggi, insya Allah semuanya akan bisa tercapai," begitu pesan yang disampaikannya penuh semangat. (hen)
Selengkapnya.....

Sedekah, Mau Ditunda Kapan Lagi?!


Astrea Credit Compania Jember
Daripada cari yang tidak pasti, Yatim Mandiri ini adalah lembaga amil yang jelas-jelas sesuai dengan keinginan kita, mampu mengelola dan menyalurkan uang kita secara tepat kepada yang betul-betul berhak menerimanya.
Keyakinan itulah yang mendorong Intan Febri Ananta, teller Astrea Credit Compania (ACC), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang finance kendaraan roda empat, mengajak rekan-rekannya menyalurkan zakat, infaq ataupun sedekah melalui Yatim Mandiri. ”Kita gak perlu khawatir, Yatim Mandiri bukan seperti yang sekarang banyak beredar, mengaku-ngaku minta sumbangan, tapi ternyata tidak jelas,” ujarnya.
Bagi gadis asli Jember berusia 25 tahun itu, sedekah tidak lain adalah sebuah kesadaran semata, bahwa sebagian dari harta kita ada yang lebih berhak menerima, dan sebagian itu harus diberikan. Dulunya sebelum bergabung dengan Yatim Mandiri, secara personal Intan, sapaan akrabnya, sering datang langsung ke yayasan dan panti asuhan untuk memberikan bantuan, tidak mesti dengan uang kadang kala juga berupa makanan. ”Mau ditunda kapan lagi kalau tidak saat ini juga, tabungan kita tidak hanya di dunia saja, tabungan akhirat juga penting sebagai bekal nanti,” tuturnya.
Sejak awal kehadiran Yatim Mandiri di Astrea Credit Compania (ACC) lima bulanan yang lalu, Intan merespon positif, dan melanjutkannya ke rekan-rekan lainnya. Hingga kemudian ia dipercaya menjadi koordinator donatur di ACC. “Teman-teman bayarnya ke saya, setelah terkumpul semuanya baru saya hubungi petugas untuk mengambil,” jelas Intan. Alumnus fakultas ekonomi Universitas Jember itu menceritakan juga, ketika ada rekannya yang tertarik ikut gabung, namun pada saat itu berhalangan karena sedang tidak pegang uang, Intan tak keberatan meminjaminya dulu supaya lekas bergabung juga. ”Pake duitku dulu, yang penting gabung mumpung lagi ada petugasnya, bulan depan saja mengembalikannya,” kenangnya. Saat ini jumlah keseluruhan yang bergabung menjadi donatur tetap Yatim Mandiri di Astrea Credit Compania (ACC) sebanyak delapan orang dengan pengambilan program dan donasi yang berbeda. (fan)
Selengkapnya.....

Tertarik Program Yatim


PT Langgeng Makmur Industri Tbk Sidoarjo
Program-program untuk membina dan mendidik anak-anak yatim yang dibuat oleh Yatim Mandiri menarik para karyawan PT Langgeng Makmur. Seperti yang diungkapkan Isatrisnawati, karyawan PT Langgeng Makmur, awal masuknya Yatim Mandiri di perusahaan tersebut sekitar tahun 2006 yang lalu. “Ketika itu ada petugas Yatim Mandiri yang datang menawarkan menjadi donatur bagi anak yatim. Saat itu yang ikut langsung dua orang,” ujar Isatrisnawati ketika ditemui MAYA di Koperasi Wahana Makmur PT Langgeng Makmur, Kamis (5/3).
Menurut ketua organisasi serikat pekerja SPKEP MGU PT Langgeng Makmur ini, perkembangan Yatim Mandiri di perusahaan yang terletak di Jl Letjend Sutoyo 256, Waru, Sidoarjo, tersebut sangat pesat. Karena dalam tempo tiga tahun, dari dua orang menjadi 150 orang karyawan yang menjadi donatur aktif di Yatim Mandiri.
“Perkembangan yang cukup pesat ini tidak terlepas dari dukungan koordinator Yatim Mandiri di PT Langgeng Makmur ini dan organisasi serikat pekerja SPKEP MGU PT Langgeng Makmur dalam mengajak para karyawan untuk bersama-sama membantu anak-anak yatim yang kurang mampu,” papar Isatrisnawati ramah.
Ia lantas menjelaskan cara mengajak rekan-rekannya menjadi donatur di Yatim Mandiri, yakni dengan memberikan Majalah Yatim kepada yang lain untuk sekadar dibaca. “Dari membaca isi majalah biasanya mereka akan langsung tertarik mendaftar sebagai donatur. Selain itu juga menaruh Majalah Yatim di unit koperasi Wahana Makmur PT Langgeng Makmur karena banyak karyawan yang datang ke koperasi tersebut. Dari situ, insya Allah mereka akan langsung tertarik menjadi donatur,” terang wanita yang juga pengelola unit koperasi Wahana Makmur PT Langgeng Makmur itu. Masih menurut Isatrisnawati, para karyawan PT Langgeng Makmur ini memilih Yatim Mandiri karena selain untuk ibadah dan memang program-programnya yang bagus, juga karena jumlah donasinya dirasa tidak memberatkan mereka. “Selain itu, Yatim Mandiri sangat familiar bagi kami, baik petugasnya maupun program-programnya untuk kemajuan anak-anak yatim. Terus donatur juga diajak untuk berinteraksi dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Yatim Mandiri,” katanya berterus terang. (bam)
Selengkapnya.....

300 Donatur Ikuti Training Kilat Terjemah Al-Qur’an


Bukti Setia pada Yatim Mandiri
Bersamaan dengan acara penyerahan simbolis Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim Periode XVII dan Bantuan Al-Qur’an Terjemah Periode I, di Masjid Takhobbar, Telkom Divre V Jatim, Jl Ketintang, Surabaya, Senin (9/3), Yatim Mandiri memberikan layanan Training Kilat Terjemah Al-Qur’an kepada para donaturnya. Sebanyak 300 orang donatur dari berbagai cabang ikut dalam training itu.
Dalam sambutan sebelum pelatihan, Ketua Pengurus Yayasan Yatim Mandiri Moch Hasyim mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu merupakan salah satu bentuk pelayanan Yatim Mandiri kepada para donatur guna menambah kedekatan dan menjaga hubungan baik antara Yatim Mandiri dengan donatur. ”Kehadiran donatur yang banyak ini menunjukkan donatur masih setia pada Yatim Mandiri. Hubungan sinergi dengan donatur ini yang kita jaga,” ujar Abi Hasyim di hadapan peserta pelatihan. Dalam kesempatan itu pula, Abi Hasyim menyinggung adanya upaya dari beberapa pihak yang ingin merusak keharmonisan hubungan para donatur dengan Yatim Mandiri. Abi Hasyim menilai tindakan tersebut sama sekali tidak memberikan pengaruh, baik bagi Yatim Mandiri maupun para donatur. ”Kehadiran donatur di sini adalah sebuah bukti,” ujarnya. Berkaitan dengan nama baru Yatim Mandiri, sekali lagi Abi Hasyim menegaskan, perubahan nama tersebut sama sekali tidak mengubah visi-misi dan kebijakan Yatim Mandiri yang telah berjalan selama ini. ”Visi misi kami tetap seperti dalu. Arah kebijakan pengurus dan program-program kami juga tetap berlanjut,” tukasnya menandaskan.
Sementara itu, Training Kilat Terjemah Al-Qur’an yang diasuh oleh Drs H Khoirul Roziqin sungguh menarik perhatian peserta yang selama ini ingin membuktikan kebenaran metode kilat menerjemah Al-Qur’an hasil karya Ust Ir H Aris Gunawan Hasyim itu. Dengan detail Ustadz Roziqin mengenalkan sekaligus mempraktikkan cara menerjemah Al-Qur’an dengan cepat. “Untuk bisa menerjemah Al-Qur’an dengan cepat, seseorang perlu pelengkap Kamus Al-Qur’an. Cukup dengan mencari huruf awal dan akhir, arti kata pada ayat yang dicari akan muncul pada kamus tersebut,” kata Roziqin memberi tip. Tetapi, lanjutnya, mengetahui arti kata ayat dalam Al-Qur’an belumlah cukup untuk mengerti kandungan Al-Qur’an secara keseluruhan, karena dalam Al-Qur’an bertebaran ayat-ayat yang dijelaskan pada ayat yang lain. “Untuk itu perlu metode tematik,” ujar Ustadz Roziqin. Ia menjelaskan, Buku Pintar Memahami Al-Qur’an Secara Tematik yang tersedia, akan memudahkan seseorang untuk mencari ayat-ayat yang memiliki tema yang sama. Berikutnya adalah buku Kajian Global Al-Qur’an, metode ini lebih membicarakan kronologis sebuah perintah, latar belakang, dan keharusan menaatinya. (fan)
Selengkapnya.....

Agar Diberi Keputusan Yang Benar

Doa Nabi Muhammad SAW Agar Diberi Keputusan Yang Benar
Rabbihkum bil haqqi wa rabbunarrahmaanul musta’aanu ‘alaamaa tasifuuna
“Wahai Tuhanku, berikanlah keputusan yang benar, dan Tuhan kamilah yang Maha Pemurah lagi maha diharapkan pertolongan dari segala apa yang disifatkan.” (QS. Al-Anbiyaa’: 112) (fan, dari Doa dan Dzikir Menurut Al Qur’an dan As-Sunnah, h. 287)
Selengkapnya.....

Hikmah Kematian

Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah Anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang Anda lewati justru semakin mendekatkan Anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?
Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan” (QS. 29: 57), tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Qur’an tentang perilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini: Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62: 8)
Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekali pun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya.
Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang Anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata Anda, menggerakkan badan Anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh Anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh Anda setelah Anda mati nanti.
Dimulai saat Anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, Anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Ini adalah kesudahan cerita Anda. Mulai saat ini, Anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi Anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah Anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi Anda.
Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah Anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, Anda – atau lebih tepatnya, jiwa Anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas Anda berakhir. Sedangkan sisa dari Anda – tubuh Anda – akan menjadi bagian dari tanah.
Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?
Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting
Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.
Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi Anda membaca artikel ini, Anda berharap untuk tidak meninggal setelah Anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin Anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya: Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33: 16)
Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat dibawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja. (bam dari harunyahya.com)
Selengkapnya.....

Yatim Mandiri Salurkan BDP Yatim Rp 1,7 M dan Al-Qur’an 1.609 Eksemplar


MUI Mendukung, Telkom Minta Dilanjutkan
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim Drs KH Abdusshomad Buchori berkenan menghadiri acara penyerahan secara simbolis Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim dan Bantuan Al-Qur’an Terjemah dari Yayasan Yatim Mandiri, di Masjid Takhobbar, Telkom Divre V Jatim, Jl. Ketintang, Surabaya, Senin (9/3).
Disaksikan oleh 300 orang donatur Yatim Mandiri, Drs KH Abdusshomad Buchori menyerahkan bantuan Al-Qur’an periode I sebanyak 1.609 eksemplar tersebut. Dalam prakata singkatnya, kiai kelahiran Mojokerto itu menyatakan dukungannya terhadap Yatim Mandiri dan program-programnya. “Banyak lembaga seperti Yatim Mandiri ini di Surabaya, dan keberadaan Bapak-Ibu menjadi donatur di sini sudah tepat sekali,” ujarnya. Lebih lanjut KH Abdusshomad Buchori menegaskan, MUI sebagai lembaga independen yang bukan dari unsur pemerintah maupun ormas tertentu sangat menghargai keberadaan Yatim Mandiri sebagai sebuah lembaga amil yang mampu mengelola dan menyalurkan dana dari masyarakat dengan baik. ”Untuk itu, saya hadir di sini memenuhi undangan, guna mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini,” ungkap penulis buku Zakat: Sebuah Potensi yang Terlupakan itu menandaskan.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim Periode XVII sebesar Rp. 1.770.017.500,- untuk 8.799 anak yatim, secara simbolis diserahkan oleh Mohammad Warif Maulidi, Deputy EGM Telkom Divre V Jatim. Dalam sambutan singkatnya, ia menyatakan, bentuk kegiatan semacam bantuan pendidikan kepada anak yatim yang dilakukan oleh Yatim Mandiri adalah kegiatan yang bernilai positif. ”Bantuan ini baik sekali, dan saya harap terus bisa dilanjutkan,” katanya. (fan)
Selengkapnya.....

Usaha Kurangi Angka Kemiskinan


"BALITJESTRO Kota Batu Malang"
Anak-anak yatim tidak perlu bersedih, karena banyak yang akan membantu dan menyantuni. Mereka berhak atas pendidikan yang layak sebagaimana anak-anak lainnya.
Ungkapan itu terlontar dari seorang wanita energik bernama Kusmianingsih, staf administrasi di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika (BALITJESTRO), Junrejo, Kota Batu, Malang. Keinginannya untuk meringankan beban anak-anak yatim ini dinyatakan dengan bergabung dengan Yatim Mandiri. Sebagaimana rekan-rekan lainnya, awalnya Kusmianingsih juga merasa ragu dan kurang mantap, akan tetapi setelah mendapatkan penjelasan secara gamblang dari ZIS Consultant tentang Yatim Mandiri dan program-programnya, keraguan itu berubah menjadi sebuah kemantapan. ”Ada rasa kebanggaan tersendiri bisa membantu anak-anak yatim, dan sedekah itu adalah salah satu upaya untuk mengurangi angka kemiskinan,” ujarnya.
Memang Yatim Mandiri baru tiga bulan ini masuk di BALITJESTRO, akan tetapi respon yang ada bisa dibilang cukup bagus. Ada sekitar 7 orang yang telah bergabung dan program yang diambil variatif. Ada yang ambil program ZIS, ada juga yang mengambil program OTA. ”Pembayaran mereka ada yang langsung dipotong gaji tiap bulannya,” kata wanita kelahiran Malang 8 Desember 1968 itu. Penyebaran informasi mengenai Yatim Mandiri di BALITJESTRO selama ini memang baru sebatas dari orang per orang, karena kesibukkan kerja pada masing-masing karyawan. Hanya saja, ketika ada agenda penyuluhan dan pembekalan pada beberapa elemen masyarakat selama ini, seperti ibu–ibu Dharma Wanita, Kusmianingsih mengagendakan dan memberikan kesempatan kepada ZIS Consultant Yatim Mandiri untuk mempresentasikan perihal Yatim Mandiri dan program-programnya. ”Kalau saya yang mempresentasikan di hadapan ibu-ibu takut nantinya tambah salah, dan alhamdulillah ada hasilnya,” kata ibu yang kini telah dikaruniai dua anak itu. (fan)
Selengkapnya.....

Logika Takkan Mampu Menjangkau


Budi Santoso SH, Kasatreskrim Polres Tuban
Kalau ada yang mengatakan, apa betul dengan menyantuni anak yatim bisa mengubah nasib buruk seseorang menjadi sebuah keberuntungan dan mampu mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik, sedangkan akal sama sekali tidak akan mampu menalarnya, maka Budi Santoso SH membenarkan hal itu.
“Tiga bulan yang lalu, anak saya yang sedang mengendarai sepeda motor dengan pelan berbelok ke arah kanan, mendadak dari arah belakang sebuah sepeda motor melaju dengan sangat kencang menambraknya. Pikir saya anak saya mati ketika itu, karena saking dahsyatnya tabrakan itu. Ternyata di luar dugaan, anak saya selamat tanpa luka sedikit pun. Itu tidak masuk akal, saya bersyukur sekali,” cerita Budi Santoso SH.
Pengalaman di atas adalah salah satu dari beberapa pengalaman pribadi yang dialami Budi Santoso SH, Kasatreskrim Polres Tuban. Ia menuturkan pengalaman pribadinya itu dengan maksud menyampaikan pesan, bahwa manusia tidak luput dari sifat lemah, dan ada kekuatan di luar batas kemampuan manusia yang mengatur segalanya. Untuk itu, usaha dalam bentuk lahir saja dirasa tidak cukup, maka harus dilengkapi dengan usaha batin. Salah satunya adalah menyantuni anak yatim. "Saya merasakan sendiri doa anak yatim betul-betul hebat," ujar laki-laki kelahiran Semarang 5 September 1969 itu. Hal senada juga terungkap dari Emi Juni Astutik, sang istri, di mana beberapa hari sebelum terjadinya kecelakaan yang menimpa anaknya itu, dalam sebuah pertemuan ibu-ibu arisan, secara kebetulan ustadz yang menyampaikan cemarahnya membahas manfaat sedekah. ”Salah satu manfaat bersedekah adalah bisa menghindarkan seseorang dari marabahaya dan bala’,” ucap Budi Santoso SH menirukan perkataan sang istri. Dari beberapa peristiwa dan kejadian yang dialaminya semakin meyakinkan dirinya akan pentingnya bersedekah.
Kasatreskrim muda yang baru saja diangkat 13 Januari 2009 itu mengutarakan dengan seksama, siapa pun orangnya seharusnya mewajibkan dirinya ikut memikirkan anak-anak yatim, karena siapa lagi yang akan memikirkan mereka kalau bukan kita semua. Walau memang, ia mengakui munculnya kesadaran beramal, bersedekah, menyantuni anak-anak yatim tidak dipunyai oleh semua orang, tapi paling tidak timbul rasa prihatin dalam benaknya. "Bagaimana nantinya nasib mereka kalau kita tidak ikut membantunya," tuturnya. Sejatinya pada diri Budi Santoso SH, tradisi bersedekah telah terpatri semenjak masih kecil. Kebetulan latar belakang keluarganya adalah pendidik, yang nilai-nilai ajaran agama betul-betul ditekankan. Otomatis jiwa sosial, peka, peduli pada lingkungan sekitar termasuk membantu orang yang tertimpa kesusahan muncul dengan sendirinya. "Bapak saya dulu guru agama di sebuah madrasah," ungkapnya. Nilai-nilai santun itulah yang kini diterapkan Budi Santoso SH di keluarganya. Apalagi, profesi sang istri adalah seorang guru di SMA I Tuban, menjadikan semakin mudah saja menerapkannya dalam keluarga. Oleh karenanya tidak mengherankan sewaktu kenal dengan Yatim Mandiri, bukan cuma ia saja yang bergabung menjadi donatur program BDP (orang tua asuh) dengan mengangkat lima anak asuh, istri dan anak-anaknya pun diikutkan. ”Selain keluarga saya, kerabat-kerabat juga ikut,” ucap laki-laki yang tinggal di Jl. Letda Sucipto Gg. Jambu 165 A Tuban ini.
Bapak dua anak yang terkenal rendah hati itu mengaku, terlebih setelah bergabung menyantuni anak yatim bersama Yatim Mandiri, apa yang menjadi hajatnya senantiasa terwujud dan selalu saja menemukan jalan keluar ketika menghadapi kesulitan. Ia mencontohkan, yang paling menonjol beberapa bulan yang lalu, ketika ia diangkat menjadi Kasatreskrim Polres Tuban. Pengangkatan tersebut begitu mengejutkan baginya. "Sama sekali saya tidak menyangka sebelumnya, semua seperti kebetulan saja," katanya. Padahal, baru beberapa tahun yang lalu ditempatkan di Tuban usai sekolah di Sukabumi. Karir Budi Santoso SH adalah terbilang cepat bila dibandingkan dengan Kasatreskrim lainnya, yang umumnya butuh waktu relatif lama untuk menduduki jabatan tersebut, sementara dirinya adalah satu-satunya Kasatreskrim termuda di lingkungan Polres Tuban. ”Ya, itulah berkat doanya anak-anak yatim selama ini,” ungkapnya dengan penuh keyakinan. (fan)
Selengkapnya.....

Dai Cilik Ingin Jadi Guru


Nadhiyatus Sholihatul, Anak Asuh Panti Asuhan Al-Islahiyah, Suko, Tuban
Di usianya yang masih sangat muda, Nadhiyatus Sholihatul telah mengukir segudang prestasi dalam dunia dakwah sebagai dai cilik. Terlalu dini mungkin menyebutnya sebagai profesi, karena gadis mungil ini ternyata masih ingin melanjutkan sekolahnya sampai berhasil meraih cita-citanya menjadi seorang guru.
Nadhia – sapaan akrab putri pasangan alm Parkum Arifin dengan Nur Eka Wati itu – dilahirkan di Tuban 15 Desember 1994. Baru saja menginjak usia satu setengah tahun ia harus menyandang yatim, karena ayahandanya meninggal dunia akibat kecelakaan di Jakarta. Hal itu tentu saja meninggalkan kesedihan yang teramat dalam bagi Nadhia, karena tidak mempunyai kesempatan melihat wajah sang ayah barang satu kali saja.
”Ayah meninggal, waktu itu saya berumur satu setengah tahun dan tidak pernah bertemu dengan ayah saya,” ucapnya pelan. Namun, kesedihannya itu terhapus semenjak ia masuk panti asuhan Al-Islahiyah kelas 6 SD. Sebab, di panti itu Nadhia menemukan sosok ayah baru yang mampu membesarkan hati dan memotivasi dirinya agar tetap semangat dalam belajar. Ayah itu tak lain adalah sang pengasuh Panti Asuhan Al-Islahiyah sendiri. ”Saya selalu taat, patuh pada pengasuh, karena beliau adalah ayah saya juga,” katanya. Sedangkan Nur Eka Wati, ibu kandung Nadhia, saat ini bekerja di Jakarta semenjak Nadhia dititipkan di PA. Al-Islahiyah, sehingga jarang sekali mereka bisa bertatap muka, paling-paling dalam setahun cuma dua kali. Itu pun ketika Hari Raya Idul Fitri dan ketika pergantian tahun. ”Ibu pulang kalau hari raya dan tahun baru,” akunya.
Di tempat itulah Nadhia yang dianugerahi bakat berpidato sejak kelas 3 SD itu terus berlatih di sela-sela kesibukannya belajar dan mengaji di panti. Ia asah kemampuannya dalam bimbingan dan arahan ustadz-ustadz yang ada. ”Kalau sekarang saya tidak nggrogi lagi, sudah terbiasa,” ucapnya tegas. Selama ini Nadhia memang tak pernah ketinggalan mengikuti berbagai perlombaan pidato, tercatat dua kali Nadhia ambil bagian di lomba PILDACIL di PP. Langitan Widang Tuban, dua kali itu pula ia menyandang sebagai juara. Begitu pula ketika lomba PILDACIL yang diadakan oleh Radio Bojonegoro, ia pun keluar sebagai juara, dan masih banyak lagi lomba PILDACIL tingkat desa maupun kecamatan, yang sudah bisa dipastikan keluar sebagai pemenangnya adalah Nadhia. Selama itu pula, nama Nadhia dikenal sebagai dai cilik tidak hanya oleh masyrakat sekitar, namun beberapa kota di luar Tuban sudah pernah disinggahi Nadhia kecil untuk menunjukkan kemampuannya berceramah. “Saya sering diundang untuk mengisi acara pengajian. Kemarin diundang di Kediri,” ujar gadis manis yang mengidolakan Uje (Ustadz Jefri Al-Buchori) itu.
Apa yang membuat Nadhia tertarik di dunia dakwah ini? Da’i cilik itu menerangkan, bakat yang dimilikinya sejak kecil merupakan sebuah anugerah dan pemberian dari Allah SWT. Ketika menyadari dirinya punya bakat di bidang itu, ia jadi serius mempelajari cara dan metode berpidato yang cocok. Ia pun harus merelakan waktu senggangnya guna melatih diri. Alasan lainnya, ia merasa prihatin dengan kondisi masyarakat sekarang yang banyak meninggalkan ajaran-ajaran agama. ”Biar orang-orang kembali ke jalan yang benar,” tukasnya.
Tampaknya dunia dakwah yang kini dilakoninya tak mengurangi sedikit pun konsentrasi belajar Nadhia. Gadis kecil berperawakan kurus itu tetap fokus mempertahankan nilai-nilai raportnya. Nadhia berharap kelak bisa menjadi seorang guru. Untuk itulah ia memacu semangat belajarnya agar nanti bisa melanjutkan sekolah hingga berhasil menjadi seorang guru. ”Cita-cita saya menjadi guru,” katanya optimis. Gadis dua bersaudara itu mengeluarkan uneg-unegnya, nanti ketika berhasil, ia ingin membuat orangtuanya bangga, dan mampu menyenangkannya. ”Saya ingin balas budi,” ujar Nadhia berjanji. (fan)
Selengkapnya.....

BDP Ciptakan Generasi Juara


Panti Asuhan Al-Hayatul Islamiyah, Kedung Kandang, Malang
Siapa sangka di panti asuhan Al-Hayatul Islamiyah, Kedung Kandang, Malang, ini terdapat banyak anak-anak yatim berbakat dan berprestasi. Bukan hanya nilai mereka di sekolah yang rata-rata baik, namun berbagai potensi berhasil digali dan dibina, sehingga mereka menjadi bibit-bibit unggul sang juara.
Sudah menjadi tekad sang pendiri panti asuhan Al-Hayatul Islamiyah (alm) KH Abdul Aziz, membina anak-anak asuhnya menjadi anak-anak yang berhasil. Dan tampaknya harapan itu bukan sekadar impian semata. Ustadzah Nur Rahmah SAg, putri sekaligus penerus sang pendiri, ternyata mampu mewujudkannya dalam tempo yang relatif singkat. ”Bangga betul, ketika melihat anak-anak berhasil. Awalnya dititipkan di sini ada yang gak punya nama, kita kasih dia nama, awalnya mereka masuk di sini gak bisa apa-apa, akhirnya jadi bisa,” tutur Nur Rahmah.
Panti asuhan Al-Hayatul Islamiyah yang berdiri pada tahun 2000 awalnya hanya mengasuh sepuluh anak. Kini jumlah mereka bertambah menjadi 143 anak. Mulanya memang berat, karena waktu itu segala kebutuhan menyangkut biaya hidup anak-anak asuh termasuk biaya pendidikan ditanggung sendiri. Tentu saja hal tersebut terasa berat, karena membutuhkan konsentrasi lebih, satu sisi memikirkan masalah pembiayaan, sisi lainnya pandidikan anak-anak asuh yang harus terus berjalan. Tetapi, begitu berkenalan dengan Yatim Mandiri, Ustadzah Nur Rahmah SAg merasa sangat terbantu. Bantuan yang diberikan Yatim Mandiri dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk mendukung berbagai kegiatan belajar-mengajar anak-anak asuhnya. Sebut saja Bantuan Dana Pendidikan (BDP), dua kali memperoleh bantuan tersebut; pertama di bulan Januari 2008 sebesar Rp.600.000,- untuk 6 anak dan yang kedua bulan Februari 2009 kemarin sebesar Rp 9 juta untuk 43 anak, dimanfaatkan sepenuhnya untuk mencukupi kebutuhan pendidikan anak-anak asuhnya. ”Selama ini kami tidak pernah memberikan bantuan dana pendidikan ini kepada anak-anak dalam bentuk uang, tapi kami wujudkan bantuan tersebut dalam bentuk kegiatan yang mendukung berkembangnya bakat dan kemampuan mereka,” terangnya.
Berangkat dari situ, konsentrasi untuk menjadikan anak-anak berprestasi semakin fokus. Apalagi, semangat belajar dan keinginan anak-anak untuk mengembangkan minat dan bakat nyata terlihat, menjadikan semuanya berjalan dengan baik, ditambah peranan bimbingan duta guru bantu Yatim Mandiri yang ikut andil membantu dan mengarahkan anak-anak. Dari berbagai jenis pembinaan dan kegiatan yang pembiayaannya diambilkan dari Bantuan Dana Pendidikan (BDP) tersebut, lahirlah dai-dai kecil berbakat yang telah berhasil mengukir prestasi menjadi juara di berbagai tingkat dan even, seperti juara I PILDACIL yang pernah diadakan oleh Yamaha Malang, pernah juga menjadi juara I tingkat provinsi Jawa Timur yang digelar di Surabaya beberapa waktu yang lalu. Muncul juga pendekar-pendekar kecil tangguh, yang juga berhasil menyabet juara pada kejuaraan pencak silat tingkat provinsi Jawa Timur yang digelar oleh Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI). Selain itu, di panti Al-Hayatul Islamiyah saat ini telah dipersiapkan hafidz-hafidzah muda yang digodok dalam sebuah wadah ta’lim. “Semoga dengan bantuan Al-Qur’an Untuk Yatim yang kemarin diterima, tidak hanya mampu mengasah hafalan mereka, namun juga mampu menambah pengetahuan akan kandungan Al-Qur’an,” tutur Ustadzah alumnus IAIN Sunan Ampel Cabang Malang tahun 1997 itu. (fan)
Selengkapnya.....

Problem Bau Mulut

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bu Dokter yang terhormat. Saya seorang ibu ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada Bu dr Sri Redjeki. Berikut ini pertanyaan saya:
1. Kalau seorang wanita paruh baya berusia kurang lebih 40 tahun, bermasalah pada mulut dan pernafasannya, yaitu mulut selalu terasa pahit dan bau mulut selalu tidak sedap. Kira-kira ada gangguan apa pada mulutnya ya, Dok? Padahal tidak ada permasalahan yang serius pada gigi atau gusinya, menggosok gigi pun rajin. Apakah ada perawatan khusus mengenai bau mulut?
2. Apakah sudah diperbolehkan seorang anak perempuan usia kurang lebih 9 tahun dibekhel atau dipagar giginya? Karena posisi gigi dan pertumbuhan giginya sangat tidak beraturan. Mulai usia berapa gigi boleh dibekhel? Berapa lama? Serta apa manfaatnya?
Demikian pertanyaan saya, dan atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Ny. Rahardjo, Surabaya.
Jawaban:
Wa’alaikumusssalam Wr. Wb. Ibu Rahardjo yang dirahmati Allah SWT, mengenai bau mulut dan pernafasan ada beberapa hal yang perlu kita cermati, yaitu:
A. Kebersihan dan kesehatan rongga mulut itu sendiri beserta isinya, dalam hal ini adalah gigi, lidah, gusi, dan lain-lain. JIka ada karang gigi yang bisa menjadi caries, infeksi di gigi sampai gigi berlubang, maka akan menimbulkan bau yang tak sedap di mulut. Demikian juga adanya infeksi, tumor atau kelainan lain di rongga mulut (pada gusi, lidah atau langit-langit rongga mulut), maka bau mulut akan tidak sedap.
B. Jenis makanan yang kita santap sehari-hari akan sangat berpengaruh terhadap bau mulut kita, terlebih jika tidak rajin gosok gigi atau berkumur setelah makan. Makanan yang sangat berempah/berbumbu atau makanan yang sangat pedas akan mengganggu keseimbangan asam lambung yang berarti akan berpengaruh pada mucosa/lapisan lambung itu sendiri dan ini akan berpengaruh pada bau mulut kita.
C. Ada suatu rongga di belakang hidung kita yang disebut rongga (cavum nasopharing). Jika pada rongga ini ada kelainan misalnya infeksi, kista atau tumor maka akan berpengaruh pada bau mulut dan pernafasan.
D. Di sekitar hidung sendiri juga ada rongga-rongga kecil yang disebut sinus paranasalis, yaitu sinus maxillaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis. Jika pada sinus paranasalis ini ada infeksi apalagi infeksi yang kronis maka akan menyebabkan bau pada mulut dan pernafasan.
Manjawab pertanyaan ibu:
1. Jika memang ibu yakin tidak ada gangguan di gigi dan gusi, mungkin penyebabnya ada di organ yang lain seperti saya sebutkan di atas. Tapi kadang-kadang lubang gigi yang masih kecil ataupun caries gigi kadang-kadang tidak dirasakan oleh penderita. Jadi saran saya ibu periksakan dengan cermat gigi dan gusi ibu pada dokter gigi. JIka memang gigi tidak bermasalah, sebaiknya konsultasi ke dokter THT untuk masalah ini.
2. Untuk pertanyaan ini sebenarnya yang berkompeten untuk menjawab adalah dokter gigi. Saya hanya menyarankan sebaiknya memang bekhel (kawat gigi) dipasang pada masa pertumbuhan agar gigi tumbuh dengan beraturan tidak saling tumpah tindih (gingsul). Jika dibekhel sesudah masa pertumbuhan (>20 th) maka akan semakin sulit dan pemakaiannya juga lebih lama. Sebaiknya ibu segera membawa anak tersebut ke dokter gigi terdekat bisa Puskesmas atau rumah sakit, karena alat kedokteran gigi sekarang makin canggih maka pertumbuhan gigi bisa diatur. Mengenai berapa lama pemakaian bekhel nanti akan dijelaskan oleh dokter gigi karena setiap kasus akan berbeda-beda. Manfaatnya jelas untuk mengatur letak gigi supaya jadi bagus sehingga ketika senyum/tertawa, bisa lepas tak perlu ditutupi.
Demikian yang bisa saya jawab, semoga bermanfaat.
Selengkapnya.....

Ribut Soal Biaya Pengobatan Ibu Mertua

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ustadz Hasan yang terhormat, saya sedang mengalami problem yang cukup pelik. Ibu mertua saya terkena stroke dan kondisinya parah, sekarang cuma bisa tidur, tangan kaki sudah tidak berfungsi lagi. Sedangkan yang merawat kalau siang tetangga, kalau malam adik ipar laki-laki yang paling kecil. Yang sebelumnya adik ipar saya itu diminta keluar dari tempat kerjanya oleh saudara-saudaranya agar bisa merawat ibunya.
Suami saya lima bersaudara, dan merekalah yang menanggung biayanya, kecuali adik ipar tadi yang selama ini merawat ibu. Di antara saudara yang lain, keluarga kami insya Allah lebih berada (saya kerja bantu suami). Yang jadi masalah biaya yang harus ditanggung berempat ternyata tidak pernah lancar. Jika waktu pembayaran tiba pasti jadinya ribut sama saudara. Mereka tidak mau bayar, alasannya tidak ada uang. Sementara adik ipar yang jaga di rumah ternyata juga bukan anak yang 'baik', karena selama merawat ibu ia tidak peduli makan ibu nanti gimana? Ini itu gak ada juga tidak mau tahu. Menurut logika kami, sesulit apa pun mereka uang sebesar itu harusnya bisa diusahakan dan besarnya pun sudah diputuskan atas kesepakatan bersama.
Bukannya kami tidak mau keluar lebih, maksud kami jika uang untuk kebutuhan sehari-hari kami sanggup. Bahkan, saya dan suami sepakat jika ada rezeki lebih bisa digunakan untuk berobat ibu karena hampir 2 bulan setelah keluar dari rumah sakit tidak diberi obat sama sekali. Namun, jika kami harus menanggung biaya hidup dan untuk berobat, rasanya kami tidak sanggup. Tolong diberi jalan lain supaya kami tidak selalu ribut dengan saudara, Ustadz. Terima kasih.
Wassalam,
Erna, Sidoarjo.
Jawaban
Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Ukhti, saya ikut mendoakan, semoga Allah memberikan jalan keluar dan yang terpenting adalah kesadaran dan kesabaran bahwa ibu adalah orang tua yang setiap ungkpan hati, pikiran, lisan sangat besar pengaruhnya pada anak-anaknya.
Ukhti, beberapa hal harus diperhatikan:
1. Semua anak-anaknya harus menyadari, bahwa birrul walidain (berbakti pada kedua orang tua adalah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, ini ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Menawar-nawarnya, apalagi ada niatan yang kurang baik, pasti ada risiko, karena itu semua anak-anak harus menyadarinya.
2. Setiap perbuatan baik pada ibu, pasti ada balasannya dan setiap yang tidak baik pun ada balasannya juga. Setiap anak yang berbuat baik pasti akan dibalas Allah dengan kebaikan, demikian juga sebaliknya. Sekecil apa pun pasti akan ada balasannya. Siapa anak yang berbakti apa pun bentuk baktinya pasti akan dibalas. Dan siapa anak yang tidak berbakti sekecil apa pun tidak baktinya pasti Allah akan membalasnya juga.
3. Allah akan memperlihatkan balasannya pada saatnya yang tepat menurut Allah. Kalau sudah begitu hanya kekecewaan yang akan diperolehnya.
4. Ukhti adalah istri dari anak kandung ibu yang sedang sakit. Perilaku ukhti juga akan selalu diperhatikan Allah. Apakah langsung atau melalui suami. Misalnya, ketika suami akan mengeluarkan biaya lebih dari kesepakatanmya dengan saudara-saudaranya, kemudian keberatan, padahal Anda ditakdirkan lebih berada dari saudara yang lain.
5. Ukhti, sungguh keikhlasan anak kandung maupun menantu sangat dibutuhkan dan itu adalah kewajiban. Jangan ada sedikit pun rasa iri. Sebab balasannya akan kembali pada masing-masing.
6. Ingat doa ibu sangat didengar oleh Allah.
Selengkapnya.....

Dua Kali Menikah: Di Catatan Sipil dan KUA, Bagaimana Hukumnya?

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Ustadz Navis yang terhormat. Mohon diberi solusi dengan referensi pendapat dari beberapa ulama atas permasalahan yang saya alami. Saya dan istri berumur 32 tahun. Saya muslim dan istri mualaf. Keluarganya belum tahu kalau dia masuk Islam, karena menghormati orang tuanya. Sebelumnya saya dan istri menikah secara catatan sipil di gereja dengan dihadiri oleh keluarga kedua pihak. Dan, kita berjanji untuk menikah lagi di KUA secara Islam, alhamdulillah sudah terlaksana dengan wali hakim. Kini, kita telah dikaruniai anak yang cantik.
Selama ini saya bertanggung jawab atas apa yang sudah dimulai dan terus mencari solusi yang terbaik. Yang jadi pertanyaan kami:
1. Bagaimana kebenaran hukum dan pendapat beberapa ulama yang benar sesuai Al-Qur'an dan Al-Hadis tentang pernikahaan kami tersebut?
2. Apa yang seharusnya kita lakukan, dan bagaimana ke depannya?
Atas perhatian dan jawabannya, kami sampaikan banyak terima kasih. Jazakumullah khairan katsiran.
Wassalam,
ADI, Surabaya.
Jawaban
Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Pak Adi yang saya hormati. Dalam permasalahan Anda ada beberapa hal yang harus diperjelas: 1. Ketika Anda menikah dengan catatan sipil di gereja itu menikah dengan cara Nasrani atau Islam? 2. Ketika menikah di KUA dengan wali hakim, apakah istri Anda sudah Islam atau masih Nasrani? 3. Anak yang lahir itu terjadi kehamilan waktu nikah di gereja atau setelah nikah di KUA?
Karena hal itu belum jelas, maka Pengasuh jawab dengan mempertimbangkan kemugkinan-kemungkinan yang terjadi pada masalah Anda. Baiklah pengasuh jelaskan sesuai pendapat ulama yang berdasarkan Al-Qur’an dan hadis Nabi yang termuat dalam kitab al -Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu karya Syekh Dr Wahbah Az-Zuhaili, Vol. 7, hal. 153-154:
1. Pak Adi, jika ketika menikah pertama dengan catatan sipil di gereja dengan cara Nasrani bukan dengan cara Islam sesuai syarat dan rukun nikah, maka jelas nikahnya TIDAK SAH. Dan hubungan Anda haram seperti pada saat belum menikah. Tapi, kalau menikah dengan cara Islam sesuai syarat dan rukun nikah yaitu ada wali (wali hakim), dua saksi dan ijab qabul, maka secara fiqih berbeda pendapat ulama, karena hal ini termasuk masalah nikah lelaki muslim dan wanita ahli kitab (Yahudi dan Nasrani). Sebagian ulama seperti Ibnu Abbas menyatakan bahwa tidak sah lelaki muslim menikahi wanita ahli kitab karena mereka sudah termasuk musyrikah (wanita yang menyekutukan Allah SWT). Tetapi, mayoritas ulama seperti Ibnu Umar dan Imam Madzhab yang empat Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali menyatakan bahwa SAH tapi makruh (kurang baik) lelaki muslim menikah dengan wanita ahli kitab. Hal ini karena terjadi di zaman Rasulullah sahabat menikah dengan ahli kitab, seperti sahabat Utsman menikah dengan wanita Nasrani bernama Nailah binti Al-Farafishah Al-Kalabiyah, juga Hudzaifah bint Al-Yaman dengan wanita Yahudi dari Al-Madain. Lebih tegas lagi berdasarkan firman Allah SWT: "Pada hari ini di halalkan bagi kalian yang baik-baik, makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al-Kitab itu halal bagi kalian dan makanan kalian halal bagi mereka. Juga dihalalkan menikah dengan wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum kalian. Ini jika kalian telah membayar maskawin kepada mereka" (QS. Al-Maaidah: 5).
2. Jika pada saat menikah di KUA dengan wali hakim, istri Anda masih beragama Nasrani, maka kembali kepada hukum menikahi wanita ahli kitab seperti yang dijelaskan pada poin 1 di atas. Tapi kalau istri Anda pada saat menikah di KUA sudah masuk Islam, maka sepakat ulama bahwa itu sah secara hukum fiqih dan hukum positif.
3. Jika anak yang lahir itu hasil buah hubungan Anda setelah menikah di gereja dengan catatan sipil bukan dengan cara Islam, maka anak itu termasuk hasil anak di luar nikah, tapi kalau hamil setelah hasil pernikahan yang sah menurut Islam, maka anak itu adalah anak yang sah secara hukum fiqih dan hukum positif
Pak Adi yang dimuliakan Allah SWT, sekarang yang harus Anda lakukan adalah, pastikan bahwa Anda sudah menikah secara sah menurut hukum fiqih dan hukum positif di KUA. Lalu laksanakanlah kewajiban kepada istri sesuai tuntunan Islam dan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, agar menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Wallahu a'lam bisshawab.
Selengkapnya.....

Cermin Teladan Kepemimpinan Rasulullah

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar
Rasulullah telah wafat ribuan tahun yang lalu, tetapi pengaruhnya tetap abadi hingga sekarang, tidak lapuk dimakan zaman dan tidak lekang dimakan usia.
Rasulullah adalah contoh teladan pemimpin yang baik. Rasulullah SAW memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain. Rasulullah memimpin penglihatannya, tutur katanya, nafsunya, keinginannya, dan memimpin keluarganya dengan cara terbaik sehingga beliau mampu memimpin umat dengan cara dan hasil yang terbaik pula.
Penyebab seorang pemimpin tersungkur menjadi hina karena banyak menginginkan kedudukan dan jabatan tetapi tidak mampu memimpin dirinya sendiri. Seorang pemimpin jatuh karena kesalahannya sendiri dan bukan karena orang lain.
Rasulullah memimpin dengan suri teladan yang baik karena tidak banyak menyuruh atau melarang tapi dengan menjadi contoh yang baik. Keteladanan sangat penting karena sehebat apa pun yang kita katakan tidak akan berharga kecuali kalau perbuatan kita seimbang dengan kata-kata. Rasulullah tidak menyuruh orang lain sebelum menyuruh dirinya sendiri. Rasulullah tidak melarang sebelum melarang dirinya. Kata dan perbuatannya amat serasi sehingga setiap kata-kata diyakini kebenarannya.
Kepemimpinan Rasulullah tidak hanya menggunakan akal dan fisik, tetapi beliau memimpin dengan kalbunya karena hati tidak akan pernah bisa disentuh kecuali dengan hati. Rasulullah menabur cinta kepada sahabatnya sehingga setiap orang bisa merasakan tatapannya dengan penuh kasih sayang, tutur katanya yang rahmatan lil alaamiin, dan perilakunya yang amat menawan. Seorang pemimpin yang hatinya hidup akan selalu merindukan kebaikan, keselamatan, kebahagiaan bagi yang dipimpinnya.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa berkhidmat dengan tulus dan menafkahkan jiwa raganya untuk kemaslahatan umat. Ia berkorban dengan mudah dan ringan karena merasa itulah kehormatan menjadi pemimpin, bukan mengorbankan orang lain. Pemimpin budiman tidak berpikir apa yang akan dia dapatkan dari umat, tetapi apa yang bisa dia berikan kepada umat. Hal penting yang bisa kita lakukan adalah memimpin diri sendiri. Jangan biarkan diri kita menjadi hina karena mata yang tidak terjaga atau karena tutur kata yang penuh kesombongan. Marilah kita tundukkan hati dan maknai hidup dengan berkhidmat kepada orang lain, karena sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya. Rasulullah Muhammad SAW adalah pribadi yang agung, yang teladan-teladannya terus hidup dalam dada kita, kaum Muslimin hingga akhir zaman. (fan, dari id.shvoong.com)
Selengkapnya.....

Berharap Rutin dari Panti ke Panti

Guna membekali guru panti asuhan, Yatim Mandiri Cabang Surabaya kembali melaksanakan program pembinaan guru. Untuk kesempatan pertama, pembinaan guru diadakan di Panti Asuhan Bani Ya’qub II, Jl. Menanggal, Surabaya, Ahad (8/3). Tampil sebagai pembicara Mim Saiful Hadi SAg, Kepala SMP Al-Hikmah, Surabaya. Dia membawakan materi Nikmatnya Mengajar Sepenuh Hati, Membimbing Sepenuh Jiwa.
Dalam ulasannya Mim mengatakan, kekuatan seorang guru tidak lain hanya ikhlas, karena tidak bisa dibayangkan apa jadinya seandainya seorang guru telah hilang rasa ikhlasnya. ”Orientasi pendidik bukanlah pada sisi materi, melainkan pada keberhasilan anak didiknya. Oleh karenanya, seorang pendidik harus terus belajar dan berusaha meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya. Tugas guru adalah belajar-ngajar-mengajar dan belajar lagi,” tegas mantan dosen Unair itu. Banyaknya ilmu dan tukar-menukar pengalaman yang didapat dari pembinaan ini, guru-guru kemudian berharap pembinaan guru terus dilaksanakan secara rutin dan terprogram. (fan)
Selengkapnya.....

259 Al-Qur’an Terjemah Dampingi Anak Yatim Mengaji

Ada yang istimewa pada kunjungan sekaligus penyaluran bantuan Al-Qur’an Terjemah yang dilakukan Yatim Mandiri Cabang Surabaya di panti asuhan Al-Ichlas dan Tumpuhan Harapan, Senin (23/2). Direktur Yatim Mandiri Zakariya SAg menyempatkan ikut serta dalam rombongan yang dipimpin oleh Kepala Cabang Yatim Mandiri Surabaya Mutrofin itu.

Kepada pengasuh dari kedua panti asuhan tersebut, Zakariya menjelaskan, keberadaan Yatim Mandiri dengan nama barunya sekali-kali tidak ada niatan untuk mengubah program-program yang telah berjalan, apalagi berusaha untuk meninggalkan panti. Sementara itu, pada kunjungan kali ini, masing-masing panti asuhan mendapatkan 10 buah Al-Qur’an dan uang saku sebesar Rp. 1,5 juta, termasuk PA Diponegoro, Jl. Balongsari Tama Surabaya, yang dikunjungi Kamis (12/3). (fan)
Selengkapnya.....

1.164 Anak Yatim Dapat Bantuan Pendidikan

Sebanyak 1.164 anak yatim dari panti asuhan Islam di Surabaya dan yatim non panti mendapatkan Bantuan Dana Pendidikan (BDP) dari Yayasan Yatim Mandiri. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Kepala Cabang Yatim Mandiri Surabaya Mutrofin, di Jl Bendul Merisi Selatan I / 2 A, Surabaya, Kamis (19/2).

Dalam sambutannya, Mutrofin mengatakan, Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim XVII ini adalah salah satu dari program Yatim Mandiri yang bisa didapatkan oleh panti asuhan yang ada di Surabaya. Dalam kesempatan itu, Mutrofin juga berharap kerja sama Yatim Mandiri dengan panti-panti asuhan ini tetap terjaga dengan baik. ”Sama sekali tidak ada ruginya bekerja sama dengan Yatim Mandiri,” ujar pria asal Jombang, Jawa Timur, itu. (fan)
Selengkapnya.....

Kenapa Tidak Berikan “Ruang” Lebih pada Anak-Anak Yatim?!

Oleh Yusuf Zain SPd
Sekretaris Pengurus Yayasan Yatim Mandiri
Latar belakang lahirnya Program Bantuan Dana Pendidikan (BDP) Yatim setidaknya ada 3 (tiga), yaitu: yang pertama kondisi riilnya, anak-anak yatim kesulitan biaya sekolah atau biaya pendidikan. Kemudian, yang kedua, saya melihat, anak-anak yatim yang berpotensi banyak sekali jumlahnya. Mereka yang punya IQ cukup bagus cukup banyak. Dan, yang ketiga, mereka harus diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan. Ya, minimal waktu itu, saya berpikir meliputi tingkat SD, SMP, SMU. Jadi, anak yatim itu harus diberi saluran atau kesempatan. Nah, maka harus dicarikan OTA (orang tua asuh).

Dalam prosesnya memang tidak segampang membalikkan tangan, ketika program itu disosialisasikan kepada masyarakat. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, program itu terus mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat, di mana anak SD yang mendapatkan OTA semakin banyak, demikian pula anak SMP dan SMU. Ini menjadi tantangan tersendiri atau amanah bagi kita di Yatim Mandiri.
Seperti sudah dimaklumi bersama, pendidikan dan keterampilan adalah hal yang sangat mutlak, atau kebutuhan mendasar. Kalau kita berbicara soal daya saing, maka di situ sebenarnya kita sedang berbicara soal pendidikan dan keterampilan. Juga, apabila kita berbicara masalah zaman – yaitu bagaimana kita menyiapkan anak agar siap menghadapi kondisi zamannya – maka di situ sesungguhnya kita tengah memperbicangkan masalah bagaimana sesungguhnya kita mendesain atau memberikan kesempatan pendidikan dan keterampilan yang terbaik bagi anak-anak kita. Sebab, sesungguhnya menghadapi zaman itu, ya dengan cara terus meningkatkan kemampuan diri. Kalau sekarang, misalnya, ada zaman krisis global dan sebagainya, maka jawabannya adalah memberikan pendidikan dan keterampilan yang layak sebaik dan setinggi mungkin, karena dengan cara seperti itu anak akan lebih mampu bersaing. Jadi, untuk bisa bersaing, kata kuncinya adalah pendidikan dan keterampilan. Kalau kita berbicara global sedikit, yaitu masalah bangsa unggul, itu karena aset SDM-nya unggul. Kita lihat misalnya Singapura, negara ini tidak punya sumber alam seperti Indonesia. Tapi, aset SDM-nya yang luar biasa, yang diperoleh dari pendidikan dan keterampilan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam itu SDM-nya tidak tinggi, maka sudah pasti Singapura akan jauh tertinggal dari negara-negara lain.
Program BDP merupakan sarana untuk memberikan kesempatan pendidikan. Maksudnya, dengan anak-anak yatim dibantu biaya pendidikannya, mereka akhirnya mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan dan keterampilan. Seumpama mereka tidak punya biaya untuk sekolah, maka kesempatan pendidikan mereka tidak ada. Jadi, BDP sebenarnya ingin meraih aset SDM yang unggul seperti yang saya jelaskan tadi. Sebab, pada hakikatnya pula, BDP itu untuk meringankan dan membantu biaya pendidikan. Saya berharap dengan pendidikan yang baik anak-anak yatim betul-betul tidak sekadar mandiri, tapi bagaimana anak-anak kita sebagai aset kita itu bisa memberikan nilai plus yang banyak kepada lingkungan di mana dia tinggal esok. Nah, mengapa kita tidak memberikan “ruang” yang lebih kepada anak-anak kita, tidak memberikan “kesempatan” yang lebih kepada anak-anak kita, karena siapa tahu nanti dia akan tumbuh atau berkembang menjadi anak-anak yang betul-betul mempunyai potensi dan betul-betul menjadi anak-anak yang bisa memberikan nilai plus yang besar bagi lingkungan di mana dia tinggal. Dan itu mudah-mudahan menjadi amal jariyah bagi kita semua, terutama OTA yang membantu mereka.
Alhamdulillah, dan subhanallah, program ini berkembang pesat, dengan peningkatan yang luar biasa, jumlah OTA yang sudah ribuan, kemudian jumlah donasi sekarang sudah angka miliar. Saya berharap dengan capaian ini, anak-anak yatim semuanya bisa terdata, baik di dalam panti maupun yang di luar panti, sehingga lembaga ini bisa menfasilitasi sebagai mediator antara OTA dan anak asuhnya. Kemudian berbicara hal yang perlu diperbaiki, pertama, saya ingin laporan perkembangan anak yatim penerima BDP bisa disampaikan melalui website, sehingga setiap OTA bisa melihat anak asuhnya, dan juga data-data anak yatim yang memerlukan OTA itu bisa ditampilkan di website itu. Kedua, kerja sama antara Yatim Mandiri, panti, koordinator yatim non panti perlu ditingkatkan, khususnya masalah data anak. Ketiga, kita di Yatim Mandiri harus terus meningkatkan sosialisasi program BDP ini. Yang keempat, saya juga berharap tingkat pendidikan yang dapat BDP sampai universitas. Kelima, saya ingin ada kegiatan semacam festival sains khusus bagi anak-anak yatim penerima BDP. Dan, yang keenam, saya juga ingin pengasramaan khusus bagi anak-anak yatim penerima BDP yang prestasinya betul-betul menonjol. Dengan demikian, insya Allah, tidak ada anak yatim yang tidak memperoleh kesempatan pendidikan dan keterampilan. Dengan begitu pula, program ini saya yakin masih akan terus diminati masyarakat. (ach)
Selengkapnya.....

 

Sobat Yatim

Join the Mailing List
Enter your name and email address below:
Name:
Email:
Subscribe  Unsubscribe